News

Ratusan pengunjung memadati Kolam Renang Medan Park Zoo, Jalan Jamin Ginting, Desa Pertampilen, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang,
Minggu (9/1/2021) siang.

Sejumlah warga yang awalnya hendak berekreasi ke sana membatalkan niat mereka. Pasalnya, mereka menilai pihak pengelola kolam renang tidak menerapkan protokol kesehatan terhadap para pengunjung yang datang.

Hal itu diungkapkan salah seorang warga bermarga Tobing. Ia yang sempat masuk ke lokasi kolam renang akhirnya memilih pulang karena khawatir melihat jumlah pengunjung yang terus bertambah.

“Bagus pulang aja lah bang, daripada keluarga saya kena. Tadi, pas masuk pun tak ada test suhu badan. Jumlah pengunjung pun tak dibatasi. Kalau saya tau gitu kondisinya, saya pun pasti tak mau masuk tadi,” kata Tobing.

Pengelola kolam renang Central Park Zoo dinilai tidak meghiraukan larangan berkumpul yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Deli Serdang Nomor 77 Tahun 2020 tentang sanksi pelanggaran Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.

Pantauan di lokasi, hingga pukul 14.00 Wib, puluhan pengunjung masih terlihat mengantre untuk masuk ke kolam renang. Padahal di dalam sudah ratusan pengunjung lainnya lebih dulu memadati area kolam renang.

Kapolsek Pancurbatu, Kompol Dedy Dharma ketika dikonfirmasi, menyarankan agar awak media ini agar menghubungi Camat Pancurbatu.

“Saya informasikan ke Camat juga,” katanya.

Sementara itu, Camat Pancurbatu, Sandra Dewi Situmorang SSTP MSi, ketika dikonfirmasi, mengaku telah melakukan sosialisasi terhadap pelaku usaha wisata di wilayahnya.

“Kalo seperti itu kondisinya, berarti tidak tunduk, karena sosialisasi sudah kita lakukan berkali-kal. Terimakasih informasinya. Kami akan beri teguran,” kata Camat Dewi Sandra kepada Metro24jam.com.

Diketahui sebelumnya, peristiwa serupa pernah terjadi di Hairos, Kecamatan Pancurbatu, beberapa waktu lalu.

Pemkab dan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Deliserdang akhirnya langsung melakukan tindakan dengan menutup aktifitas kolam renang. Polisi kemidian menetapkan sang manager menjadi tersangka. (*)