ACEH UTARA, metro24jam.com – Banjir yang melanda sejumlah desa di Kemukiman Lhoksukon Teungoh Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara terus meluas hingga Sabtu (05/12/2020) sore.
Informasi terakhir yang diperoleh Metro24jam.com, air juga telah merendam Kecamatan Cot Girek, Lhoksukon, Pirak Timu, Matangkuli dan Langkahan. Debit air dikhawatirkan bakal meningkat, mengingat curah hujan masih tinggi.
Ketua DPK KNPI Lhoksukon, Mukhtar, mengatakan, debit banjir di Kemukiman Lhoksukon Teungoh terus bertambah dan meluas. Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air sungai Krueng Peutoe meluap merendam perumahan warga serta beberapa ruas jalan.
“Hingga Sabtu sore terpantau banjirnya meningkat, karena curah hujan pun masih tinggi. Banjir ini akibat luapan dari Krueng Peutoe, sementara belum ada tanggul sungai jebol namun dikhawatirkan tanggul akan jebol mengingat debit air masih meningkat,” kata Mukhtar.
Tokoh masyarakat Lhoksukon, Ibnu Sabil, menjelaskan, untuk Kemukiman Lhoksukon Teungoh, setidaknya ada 10 desa yang sudah terendam banjir saat ini, yaitu Desa Geulumpang, Teungoh, Kumbang, Meuria, Dayah, Krueng, Rawa, Nga, Jok dan Desa Manyang.
“Desa lainnya yaitu Alue Eumpok, Alue Itam Baroh, Meureubo, Babah Geudubang, Meunasah Tuha, Ulee Tanoh, Meucat, Rayeuk, Cot U Sibak, Cot Ara, Asan, Nga, Beuringin, Dayah, Geumata, Tutong dan Alue Drien,” kata Ibnu Sabil.
Banjir merendam salah satu sekolah di Kecamatan Lhoksukon. (Chairul/metro24jam.com)
Sedangkan kondisi terparah saat ini dialami warga di Desa Dayah LT, Krueng LT, Babah Geudubang, Merboe, Meuria, Nga LT, Jok LT, Meunasah Tuha, Meucat, dan Desa Rayeuk LB. “Warga juga mendirikan dapur umum di Desa Meureubo, Babah Gedubang, dan Nga LT,” tukas Sabil.
Banjir serupa juga merendam sejumlah rumah di Desa Alue Drien Kecamatan Cot Girek dan Desa U Baro. Bahkan, komplek Panti Asuhan Yayasan As Shalamah Desa Alue Drien juga digenangi banjir dengan ketinggian air 35 Cm. Terlihat pula areal persawahan di dua desa itu direndam banjir.
Jamaluddin Geuchik Desa U Baro, mengatakan sejak Jum’at (04/12/2020) puluhan rumah warga di desa itu digenangi banjir. Debit air terus meningkat hingga Sabtu siang akibat hujan yang tak kunjung reda. “Ada puluhan rumah yang terendam, tetap kami pantau kondisi dan perkembangannya,” jelas Jamaluddin. (*)