News

Polrestabes Medan menggelar konferensi pers, Rabu (14/10/2020) sore, untuk mempertegas penyebab kematian 2 tahanan Polsek Sunggal beberapa waktu lalu.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Kapolrestabes Kombes Pol Riko Sunarko mengungkapkan bahwa kematian tahanan bernama Joko Kurniawan, yang tersandung kasus polisi gadungan

Selama 13 hari ditahan di RTP Polsek Sunggal, Kombes Riko mengatakan, bahwa Joko mengeluh sakit dan pihak Polsek Sunggal telah membawanya berobat ke rumah sakit.

“Tersangka Joko Kurniawan sudah dibawa berobat sebanyak 5 kali oleh petugas,” tegas Riko.

Namun akhirnya, setelah mendapat perawatan di rumah sakit, Sabtu (2/10/2020), dokter menyatakan Joko telah meninggal dunia.

Personel Polsek Sunggal kemudian hendak melakukan otopsi terhadap jenazah Joko. Namun isteri almarhum, Sunarsih meminta agar otopsi tidak dilakukan. Alhasil, tim medis di RS Bhayangkara melakukan visum luar terhadap jenazah almarhum Joko.

“Kemudian dibuat berita acara serah terima jenazah dan diterima oleh istri tersangka dan disaksikan oleh paman tersangka atas nama Wardoyo dan Edi Sapto,” tandas Riko.

Hal serupa terjadi pada tahanan Polsek Sunggal bernama Rudi Efendi. Tersangka kasus pencurian dengan kekerasan itu meninggal dunia setelah beberapa kali mengeluh sakit.

“Tersangka Rudi juga sudah 3 kali dibawa ke rumah sakit. Tepatnya 21 September, 23 September dan 24 September. Setelah dilakukan perawatan, dokter rumah sakit menyatakan tersangka Rudi meninggal dunia,” tegas Riko.

Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Sunggal, AKP Budiman Simanjuntak juga menjelaskan hal serupa, Selasa (6/10/2020) lalu.

Budiman juga menegaskan bahwa jika pihaknya tidak terbukti bersalah, Polsek Sunggal akan melaporkan balik pihak-pihak yang telah menuding bahwa kematian kedua tersangka akibat dianiaya petugas.

“Kalau sudah terbukti tahanan meninggal karena sakit, gantian kami buat LP,” tegasnya lewat pesan WhatsApp, Kamis (8/10/2020). (adi)

BACA JUGA:
Sakit dan Berulang Kali Dibawa ke RS, Tersangka BNN Gadungan Meninggal Dunia