PARAPAT, metro24jam.com – Ratusan warga yang tidak mendapat bantuan sembako mau pun Bantuan Sosial Tunai (BLT) mengeruduk Kantor Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Girsip), Rabu (20/5/2020). Mereka menuntut agar pembagian Sembako terhadap warga yang terdampak Covid-19, merata dan transparans.
Menurut koordinator aksi, Jerico Manurung, pembagian sembako terhadap warga terdampak Covid-19 di Kecamatan Girsip tidak merata atau tidak transparans. Bahkan, ada yang sampai mendapat 2 kali.
“Yang terjadi di lapangan, pembagian sembako dampak Covid-19 tidak merata, begitu juga sistim administrasinya ‘amburadul’. Jadi, di sini kami melihat ketidakseriusan Pemerintah Simalungun untuk mengatasi masalah dan ketimpangan dalam pendataan, sehingga membuat masyarakat bingung,” sebut Jerico Manurung dalam orasinya.
Jerico juga meminta agar informasi yang disampaikan kepada masyarakat terkait dengan orang terpapar wabah Covid-19 harus bisa dibuktikan dan dipastikan bahwasanya benar-benar positif. Sehingga, tidak ada informasi yang simpang-siur sehingga membuat masyarakat merasa tidak nyaman.
“Banyak informasi yang tidak jelas dan ketimpangan sosial terjadi di masyarakat. Keadaan demikian membuat masyarakat resah. Kami menuntut Pemerintah Simalungun untuk lebih tegas dalam penanganan dan pencegahan Covid-19,. Segera bangun Posko Covid-19 di setiap kelurahan dan desa, percepat dan permudah pendistribusian bantuan, stop penyebaran berita hoax Covid-19 dan transparansi birokrasi,” ungkapnya.
Camat Girsip Eva Suryati Ulyarta Tambunan yang menerima peserta aksi menyampaikan, bagi warga yang belum mendapat sembako, maupun Bantu Sosial Tunai akan segera diusulkan pada tahap kedua.
“Data warga yang kita kirim ke Pemkab Simalungun untuk penerima bantuan lebih dari 3000 KK. Yang diproses dan berhak menerima bantuan di Kelurahan Girsang sebanyak 725 KK, di Kelurahan Parapat 411 KK, Kelurahan Tigaraja 382 KK, Nagori Sipangan Bolon 377 KK, Nagori Sibaganding 403 dan Nagori Sipangan Bolon Mekar 222 KK, dengan total keseluruhan 3728 KK. Jadi, kalau ada masih warga belum terdata, silahkan daftarkan ke kantor kelurahan, biar kita usulkan kembali untuk tahap dua ke Pemkab Simalungun,” saran Eva.
Aksi demo diterima oleh Unsur Pimpinan Kecamatan Girsip, Danramil 11/ Parapat Kapten Inf Rudianto, Kapolsek Parapat AKP Irsol, Kabid Trantib Sat Pol-PP Donni Sinaga, Lurah Parapat Rohana Sinaga, Lurah Tigaraja Ferry Donny Silalahi, Lurah Girsang Boas Manik, Pangulu Sibaganding Martno Bakkara, Pangulu Sipangan Bolon Induk Sahan Sinaga dan Pangulu Sipangan Bolon Mekar Raja Jaihutan Sinaga.
Setelah mendapat penjelasan dari Camat Eva, massa yang bergabung dengan para ibu rumah tangga membubarkan diri dengan tertib sambil membawa spanduk bertuliskan kritikan terhadap Pemerintah Simalungun. (sil)