TOBASA, metro24jam.com – Peringati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember, Dinas Sosial Pemkab Toba Samosir mengadakan seminar kegiatan bimbingan dan penyuluhan serta pemberian nutrisi kepada penderita HIV/AIDS.
Kegiatan dengan tema ‘Bersama Masyarakat Meraih Sukses’ itu dilaksanakan di Gedung Centra Olahraga, Jalan Sutomo, Balige, Senin (2/12/2019) siang.
Kadis BKPPP Tobasa dr Pontas Batubara MKes kepada Metro24jam.com mengatakan, program pemerintah dalam hal ini bertujuan untuk menihilkan penderita baru.
“Menihilkan stigma agar penderita ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) dapat diberdayakan di tengah masyarakat,” sebutnya.
Pontas menambahkan, dalam menjaga ketahanan tubuh para penderita, salah satu yang paling penting adalah memberikan nutrisi, memberikan makanan bervitamin tinggi bagi penderita ODHA.
Hingga saat ini, Pemkab Tobasa, selama 5 tahun terakhir masih menganggarkan biaya pemberian nutrisi kepada ODHA.
“Jadi hidup ini bukan sehari saja, kita harus berguna bagi orangtua, bangsa dan negara juga. Contohnya, seperti teman kita penderita ODHA ini ada yang berprofesi di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mumpuni,” kata Pontas.
“Jadi jangan kita cap mereka ini orang bandel atau negatif. Apabila itu terjadi, maka mereka akan menutup diri dan kita akan lihat neraka di tempat kita ini, sebab kita tidak tau kepada siapa mereka akan menularkannya nanti,” imbau Pontas.
Sementara itu, Ketua Komite HKBP AIDS Ministry Dr Tihar Hasibuan MARS mengatakan, sampai saat ini ada 374 penderita HIV/AIDS di Tobasa yang dilayani pihaknya sejak 2003.
“Sampai Nopember 2019 sebanyak 752. Dari 752 ini, yang KTP Tobasa 374, dari 374 yang ada di Tobasa 280 di antaranya laki-laki, 94 lainnya perempuan. Dari jumlah itu, yang masih hidup sebanyak 280 orang,” urainya.
Lebih rinci dijelaskan Tihar, virus HIV bisa berpindah melalui cairan tubuh yaitu melalui darah, sperma, cairan vagina dan Air Susu Ibu.
“Bisa berpindah ketika melakukan hubungan seksual yang tidak aman atau berganti-ganti pasangan, memakai jarum suntik bersama pada pemakai narkoba suntik, transfusi darah yang tidak discreening, ibu penderita HIV ke bayi yang disusukan,” jelasnya.
Tihar menjelaskan, pencegahan penularan dapat dilakukan dengan metode A–Abstinensi–atau tidak melakukan hubungan seksual bagi yang belum menikah.
Kemudian B–Be Faithful–bagi yg sudah berkeluarga setia kepada pasangan; C,Condom, kalau harus ganti pasangan, pakai kondom dari awal.
“Selanjutnya, D–Drug No–dilarang menggunakan narkoba suntik dan yang penting lagi seperti yang dilakukan Dinas Sosial tadi, yaitu sosialisasi. Terutama, jangan menstigma dan jangan mendiskriminasi yang sudah terlanjur kena. Jauhi penyakitnya, bukan orangnya,” pungkas Tihar.
Terpisah, Kadis Sosial Pemkab Tobasa dr Rajaipan Sinurat ketika dikonfirmasi Metro24jam.com mengatakan, sosialisasi perlu dilaksanakan agar masyarakat mengerti dan memahami tentang HIV AIDS.
“Dan kita tetap jalin komunikasi yang baik dengan ODHA,” jelasnya. (Hotman)